Konduksiadalah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut. Konduksi umumnya terjadi pada zat padat terutama yang bersifat konduktor. Persamaan Laju Kalor Konduksi Persamaan laju kalor konduksi bisa dihitung menggunakan rumus seperti tertera pada gambar di bawah ini.
l0TBEcZ. Table of Contents Show A. Pengertian KonduksiB. Jenis-Jenis Konduksi1. Konduksi Tunak2. Konduksi Sementara3. Konduksi Listrik4. Konduksi SuaraC. Ciri-Ciri KonduksiD. Contoh KonduksiRekomendasi Buku & Artikel TerkaitVideo yang berhubungan Oleh Dr. Ir. Vina Serevina, Nooroin Siti Mardlyyah, Pendidikan Fisika UNJ Angkatan 2019Hampir setiap hari kita, terutama anak perempuan, sibuk membantu orang tua, terutama ibu, dengan banyak pekerjaan rumah. Mulai dari memasak, mencuci piring, membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan pekerjaan lainnya. Salah satu pekerjaan yang paling menyita waktu adalah menyetrika pakaian, terutama saat pakaian yang akan disetrika bertumpuk. Kerutan yang terkadang muncul pada pakaian cukup sulit untuk dihilangkan, sehingga membuat pakaian terlihat kusut. Hal ini merupakan hasil dari proses pencucian dan pengeringan pakaian. Dengan menggunakan setrika yang merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk menghaluskan pakaian agar terlihat lebih rapi setelah dicuci dan dikeringkan, maka lipatan pada pakaian tersebut dapat dihilangkan dan dihaluskan secara mudah dan praktis. Setrika pada dasaranya merupakan salah satu alat yang banyak menggunakan prinsip fisika untuk membuatnya dapat bekerja dengan baik. Prinsip utama fisika yang digunakan dalam setrika adalah perubahan energi listrik menjadi energi panas. Energi panas inilah yang dimanfaatkan untuk menghaluskan pakaian yang kusut. Berikut beberapa komponen yang mendukung cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas yang perlu untuk kita ketahui, diantaranya1. KabelKomponen ini merupakan kabel setrika yang berperan sebagai penghantar listrik dari sumber tegangan menuju setrika, tepatnya pada elemen pemanas heater. Biasanya komponen ini berisi serabut kawat tembaga yang dilapisi dengan isolator berbahan karet dan bahan sejenis kain. Bahan tersebut membuat kabel dapat tetap lentur mengikuti pergerakan setrika, sehingga membuatnya sulit untuk putus dan melindungi dari risiko sengatan listrik. Pengertian Konduksi – Dalam ilmu fisika atau lebih spesifik pada bidang kelistrikan, istilah konduksi menjadi salah satu kata yang cukup sering didengar. Secara umum, konduksi dapat kita pahami sebagai sebuah proses transmisi energi panas. Konduksi juga bisa diartikan sebagai proses yang secara tidak sadar selalu kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, pada saat seseorang sedang berjalan tanpa alas kaki di aspal yang cukup panas, maka secara otomatis akan terjadi proses konduksi dari aspal ke kaki. Hal ini akan membuat kaki orang tersebut ikut merasakan panas seperti aspal. Nah, pada artikel kali ini, kita akan secara mendalam membahas tentang pengertian konduksi. Tidak hanya itu, akan dibahas juga mengenai jenis konduksi, ciri konduksi, hingga berbagai contoh konduksi yang bisa kita temukan dalam kegiatan sehari-hari. A. Pengertian Konduksi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, konduksi memiliki arti sebagai hantaran dari bagian suatu benda ke bagian benda yang lain atau dari satu benda ke benda lain tanpa adanya proses perpindahan partikel atau zat. Sementara itu, menurut Ismail Sulaiman dkk dalam bukunya yang berjudul Perpindahan Kalor dan Massa, konduksi bisa diartikan sebagai sebuah proses perpindahan kalor atau panas dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah melalui bantuan media yang mampu menjadi penghantar panas tetap. Pada dasarnya pengertian konduksi yaitu sebuah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat tanpa disertai perpindahan beberapa partikel dari zat tersebut. Konduksi sendiri biasanya terjadi pada zat padat, terlebih lagi zat padat yang memiliki sifat konduktor. Konduktor diketahui merupakan sebuah benda yang mampu menghantarkan panas, arus listrik, bahkan juga suara. Dalam konsep konduksi, perpindahan kalor ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, mulai dari jenis benda, luas penampang zat penghantar, hingga perbedaan suhu di ujung masing-masing benda. Tidak hanya itu, panjang zat perantara yang digunakan kalor untuk merambat juga bisa mempengaruhi perpindahan tersebut Selain konduksi, kalor juga bisa melakukan perpindahan dengan dua cara lainnya, yaitu konveksi dan radiasi. Konveksi atau aliran adalah proses perpindahan kalor melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Apabila sebuah partikel atau zat melakukan perpindahan dan mengakibatkan kalor merambat, maka dapat dipastikan akan terjadi konveksi. Konveksi biasanya terjadi pada zat cair dan gas seperti udara atau angin. Misalnya saja seperti gerakan naik dan turun air pada saat dipanaskan. Air yang dingin secara otomatis akan turun ke bawah, sedangkan air yang sudah panas akan dengan mudah bergerak naik ke atas. Kemudian, radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor atau panas tanpa melalui adanya zat perantara. Radiasi sendiri umumnya dapat berpindah disertai dengan cahaya atau melalui bentuk perambatan gelombang elektromagnetik. Beberapa contoh perpindahan kalor tanpa zat perantara yaitu seperti, pancaran sinar atau panas matahari ke bumi melalui ruang hampa. Proses ini secara tidak sadar sangat bermanfaat untuk kegiatan manusia sehari-hari, seperti mengeringkan pakaian. Tidak hanya untuk manusia, radiasi juga memberikan pengaruh terhadap proses fotosintesis tumbuhan, terjadi angin darat dan angin laut, dan lain sebagainya. B. Jenis-Jenis Konduksi Setelah mengetahui pengertian konduksi, berikut ini ada beberapa jenis konduksi yang harus perlu kalian ketahui, antara lain yaitu 1. Konduksi Tunak Jenis konduksi yang pertama adalah konduksi tunak. Konduksi jenis ini bisa dipahami sebagai sebuah kondisi mapan di mana tidak adanya penyerapan atau emisi panas pada setiap penampang. Bagian wajah kiri dan kanan akan sama-sama mempertahankan dengan suhu masing-masing. Hal ini pada akhirnya akan berakibat, gradien suhu konstan yang ada di seluruh pelat karena jumlah panas yang mengalir sama dalam setiap penampangnya. 2. Konduksi Sementara Jenis konduksi yang kedua adalah konduksi sementara. Pada konduksi sementara ini, suhu dapat berubah pada objek dan waktu tertentu. Mode ini bergantung pada suhu untuk menjadi poin utamanya. Konduksi sementara sendiri biasanya terjadi pada saat adanya perubahan suhu yang dikenalkan pada bagian luar atau dalam objek. 3. Konduksi Listrik Jenis konduksi yang ketiga adalah konduksi listrik. Konduksi listrik bisa dipahami sebagai sebuah peristiwa yang terjadi pada saat ada bahan arus listrik yang melewatinya. Konduksi listrik sendiri sangat bergantung pada struktur fisik hingga bagaimana sebuah elektron terikat pada materi. 4. Konduksi Suara Jenis konduksi yang keempat adalah konduksi suara. Konduksi suara merupakan salah satu jenis konduksi yang mampu menghasilkan sebuah getaran sekaligus menyebabkan berbagai atom menjadi bergetar melalui materi. Hanya saja, dalam konduksi suara ada isolator yang atom individunya tidak mudah bergetar, yaitu seperti isolator sonik. Hal ini pada dasarnya akan membuat konduksi suara memiliki fungsi sebagai peredam suara. C. Ciri-Ciri Konduksi Konduksi kita tahu sendiri merupakan sebuah perpindahan kalor melalui zat padat yang tidak ikut mengalami adanya perpindahan. Dalam konduksi sendiri ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan dua jenis lainnya. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri konduksi yang perlu kamu perhatikan, di antaranya yaitu Membutuhkan zat perantara medium Harus bersentuhan. Terjadi pada zat padat. Perpindahan kalor tidak diikuti zat perantaranya. Dalam perpindahan kalor secara konduksi dapat digunakan sebuah rumus untuk melakukan penghitungan, antara lain sebagai berikut Q/t = H = k Δt/l Keterangan H = Laju kalor yang merambat tiap satuan waktu J/s K = konduktivitas termal bahan W/ A = Luas penampang m2 Δt = perubahan suhu T2 – T1 K L = panjang penghantar m D. Contoh Konduksi Setelah memahami pengertian konduksi sekaligus perbedaannya dengan jenis perpindahan kalor lainnya. Berikut ini akan disajikan beberapa contoh konduksi cukup sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah 1. Konduksi bisa terjadi pada saat seseorang sedang menyetrika. Ketika kamu sedang menyetrika pakaian, kamu membutuhkan panas setrika untuk memudahkan pekerjaan, Panas dari setrika tersebut akan membuat terjadinya perpindahan kalor pada saat mengalami sentuhan dengan baju. Namun, tidak hanya baju, segala barang yang memiliki sifat konduktor bisa menjadi perpindahan kalor, termasuk kulit manusia. 2. Konduksi bisa terjadi pada saat seseorang mengaduk minuman panas. Apabila kamu mencelupkan sebuah sendok dengan bahan stainless steel ke dalam gelas yang berisi air teh panas, maka ujung sendok yang tidak tercelup akan ikut mengalami perpindahan kalor dengan rasa panas atau hangat. Hal ini bisa terjadi dikarenakan adanya perpindahan aliran kalor dari bagian yang semula bersuhu tinggi ke bagian yang bersuhu rendah. Selain dua ilustrasi di atas, ada beberapa contoh sederhana yang sering kalian alami dalam kegiatan sehari-hari, antara lain yaitu Tangan melepuh ketika memegang wajan yang panas. Saat memasak, ujung spatula akan terasa panas meski tidak bersentuhan dengan api langsung. Ketika setrika panas digosokkan kepada baju, kemudian baju akan menjadi rapi dan hangat. Saat berpelukan dengan orang yang memiliki suhu lebih panas, maka tubuh akan terasa lebih hangat. Knalpotnya yang lama kelamaan panas saat mesin motor dihidupkan. Sendok berbahan logam yang digunakan untuk mengaduk teh panas, ujung sendok yang dipegang ikut menjadi panas karena ujung yang satunya bersentuhan langsung dengan teh. Cangkir yang terasa panas saat diisi air panas. Piring yang terasa panas saat digunakan untuk meletakkan makanan panas. Memanaskan makanan menggunakan wajan. Mentega yang dipanaskan menjadi meleleh karena menyerap panas yang dihantarkan melalui wajan. Menyetrika baju. Konduksi terjadi pada permukaan setrika yang berbahan dasar logam. Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Bagikan ke media sosialContoh konveksiMari kita menjawab soal dan pertanyaan fisika yang berangkat dari masalah perpindahan panas. ContohnyaSebutkan dan jelaskan tiga cara perpindahan kalor!Jelaskan ciri perpindahan panas secara konveksi!Apa saja contoh perpindahan panas secara radiasi?Jelaskan 3 cara perpindahan kalor!Di Kamus Besar Bahasa Indonesia tertulis bahwa pengertian kalor adalah tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh satu benda ke benda lain secara hantaran konduksi, aliran konveksi, atau penyinaran radiasi.Perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan partikel zat yang dilaluinya pada benda padat disebut konduksi atau hantaran. Misalnya, salah satu ujung batang besi kita panaskan. Akibatnya, ujung besi yang lain akan terasa perpindahan kalor secara konduksiHanya terjadi pada benda padat,Harus bersentuhan/kontak langsung,Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perhatikan gambar berikutPada batangan besi yang dipanaskan, kalor bergerak dari bagian dipanaskan ke bagian lain yang tidak dipanaskan. Syarat terjadinya konduksi kalor melalui suatu zat adalah adanya perbedaan kemampuan menghantarkan kalor, zat dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu isolator dan adalah zat yang sulit menghantarkan panas. Kata sulit di sini bukan berarti tidak bisa menghantarkan panas akan tetapi panas akan merambat secara lambat bila melalui zat tersebut. Istilah mudahnya, isolator adalah penghantar yang dengan isolator, konduktor adalah penghantar kalor yang baik. Kalor relatif lebih cepat merambat apabila melalui zat-zat yang bersifat konduktor. Besarnya energi konduksi disebut juga laju konduksi ditentukan oleh rumuk konduksi pada persamaan berikutRumus perpindahan kalor konduksiKeteranganQ = Kalor joulek = Koefisien konduski konduktivitas termalt = Waktu sA = Luas penampang m persegiL = Panjang logam mT = Suhu kelvinContoh konduksiMembakar besi, logam, atau menyetrika baju, kalor yang berasal dari setrika berpindah ke saat memegang gelas yang panas, maka telapak tangan akan merasakan panas karena kalornya mengalir ke diri dan mesin terasa panas setelah mesin pada panci yang digunakan untuk yang dipanaskan akan meleleh karena munculnya KonveksiApa itu konveksi? Proses perpindahan panas yang diikuti dengan aliran zatnya disebut konveksi atau aliran. Konveksi sejauh ini dapat terjadi pada zat cair dan perpindahan kalor secara konveksiKonveksi adalah perpindahan panas yang disertai perpindahan partikel zat,Harus ada perbedaan massa jenis,Biasa terjadi pada zat cair dan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan pada Zat CairProses perpindahan kalor secara konveksi disebabkan oleh perpindahan partikel perantaranya. Jadi, syarat terjadinya konveksi pada zat cair adalah adanya pemanasan agar partikel-partikel zat cair ikut berpindah mengetahui besarnya kalor yang merambat secara konveksi pada zat cair adalah menggunakan persamaan berikut = H x A x ΔTP = Laju perpindahan panas pada zat cairH = Konveksivitas zat cairA = Luas penampang zat cairΔT = perbedaan suhu antara zat cair dengan lingkunganKonveksi pada GasKonveksi terjadi pula pada gas, misalnya udara. Seperti yang terjadi pada air, rambatan aliran kalor pada gas udara terjadi dengan cara perpindahan panas secara konveksiContoh perpindahan kalor secara konveksi adalah sebagai berikutAdanya angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari. Pada siang hari, daratan lebih cepat menjadi panas daripada lautan sehingga udara di daratan naik dan digantikan oleh udara dari angin darat, Angin darat terjadi pada malam hari. Pada malam hari, daratan lebih cepat menjadi dingin daripada lautan. Dengan demikian, udara di atas lautan naik dan digantikan oleh udara dari sirkulasi udara pada ruang kamar di rumahAdanya cerobong asap balon energi konveksi atau bisa disebut laju konveksi ditentukan oleh rumus konveksi pada persamaan berikutKeteranganQ = Kalor jouleh = Koefisien konveksit = Waktu sA = Luas penampang m persegiT = Suhu kelvin3. RadiasiPerpindahan panas tanpa melalui zat perantara disebut sebagai radiasi atau pancaran. Perpindahan kalor secara radiasi adalah proses perpindahan panas dengan bentuk gelombang elektromagnetik, gelombang radio, atau gelombang perpindahan kalor secara radiasiRadiasi adalah panas tanpa melalui zat perantara,Hanya membutuhkan medium berupa bisa melihat contoh kasus radiasi panas dari api. Apabila kita berdiam di dekat api unggun, kita merasa perpindahan kalor secara radiasi lainnyaPanas matahari yang bisa kita rasakan walau melalui ruang penetasan telur unggas menggunakan mengering saat dijemur pada siang hari yang termos dilapisi dengan perak yang bertujuan untuk mencegah perpindahan kalor secara energi radiasi seperti yang terlihat dari rumus radiasi berikutKeteranganP = Daya Radiasi/Energi Radiasi setiap Waktu wattQ = Kalor joulet = Waktu se = Emisivitas bahanA = Luas penampang m persegiT = Suhu kelvino = Konstanta stefan boltzmann 5,67 x 10 pangkat minus 8Seperti dijelaskan di atas, terdapat 3 cara perpindahan kalor yakni konduksi, konveksi, dan radiasi. Persamaan konduksi, konveksi, dan radiasi yaitu sama-sama merupakan cara perpindahan panas dari satu titik ke titik yang lain. Dan perbedaannya yakniKonduksi kebanyakan media perpindahan panasnya benda padat, contoh yang bisa dilihat adalah saat kita memanaskan kebanyakan media perpindahan panasnya fluida, contoh yang bisa dilihat adalah saat kita memanaskan hanya perlu media perpindahan panas berupa gas atau udara, misalnya panas sampai ketinggalan berita terbaru! Tambahkan kami di Google News dan selalu dapatkan artikel terupdate langsung di ke media sosialKonten TerpopulerPerpindahan Kalor Konduksi, Konveksi, dan RadiasiPengertian Inovasi Ciri-Ciri dan ManfaatEnergi Alternatif Pengertian, Contoh, ManfaatPsikotes Gambar yang Dipakai saat RekrutmenPengertian Demokrasi dan Tujuan-tujuannyaKomunikasi Bisnis Pengertian dan FaktorPengertian Hukum Tujuan dan Macam-MacamHuruf Kapital Pengertian, Cara Penulisan, dan ContohContoh Procedure Text untuk Belajar Bahasa InggrisPengertian Delta Hedging yang Wajib Diketahui
Perpindahan Kalor – Pada pertemuan kali ini akan memaparkan secara detail materi tentang perpindahan kalor mulai dari pengertian, ciri, sifat, rumus dan contoh soalnya. Tapi apakah sobat masih inget pertemuan sebelumnya juga telah membahas materi tentang Kalor Jenis. Baiklah untuk lebih jelasnya mari kita sama-sama simak ulasan dibawah ini. Perpindahan ialah merupakan sebuah perubahan kedudukan suatu benda setelah bergerak selama selang waktu tertentu. Perpindahan dapat dikatakan besaran vektor sehingga selain mepunyai besar juga memiliki arah. Pengertian Perpindahan Kalor Kalor ialah merupakan salah satu dari displinnya ilmu teknik termal yang juga mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan menukarkan panas di antara sistem fisik. Konduksi termal merupakan pertukaran mikroskopis langsung dari energi kinetik partikel melalui batas antara dua sistem. Macam-Macam Perpindahan Kalor Konduksi Konduksi ialah merupakan salah satu kondisi perpindahan panas yang selalu melibatkan zat padat dalam prose perpindahannya dan perpindahan konduksi juga sering disebut sebagai hantaran. Saat perpindahannya secara konduksi terjadi, maka pada partikel zat tersebut tak akan ikut berpindah dan daya hantar pada kalor dibedakan menjadi 2 macam yakni konduktor dengan isolator. Konduktor ialah merupakan suatu zat yang mempunyai sebuah daya hantar kalor yang lumayan baik dan kalor dapat berpindah dengan lancar. Sedangkan Isolator ialah merupakan suatu zat yang mempunyai daya hantar kalor yang kurang baik dan kalor akan berpindah dengan berbagai hambatan atau kalor tak akan berjalan lancar. Konveksi Konveksi adalah salah satu kondisi perpindahan panas yang terjadi pada suatu zat yang disertai dengan berbagai perpindahan partikel zatnya dan penyebab terjadinya perpindahan kalor secara konveksi ialah adanya perbedaan massa jenis pada suatu zat. Konveksi bisa terjadi pada suatu zat yang cair atau gas yang termasuk udara dengan angin. Gas akan berbeda perpindahannya, sebab mempunyai tingkat tekanan udara yang berbeda dan tekanan udara dapat diperoleh dari berbagai peralatan yang ada di rumah. Sedangkan zat cair berpindah akibat adanya perbedaan massa jenis dan hal ini sering terjadi pada saat pemanasan. Radiasi Perpindahan kalor yang terjadi akibat radiasi biasanya tak akan meilibatkan zat perantaranya dan radiasi biasanya akan sangat berhubungan dengan sebuah cahaya. Cahaya yang menjadikan radiasi bisa bersumber dari berbagai hal dan perpindahannya secara radiasi juga sering disebut dengan pancaran. Salah satu contoh radiasi benda hitam ialah menggunakan baju hitam pada saat panas terik, akan menimbulkan tubuh berkeringat. Tak ada zat perantara dalam proses perpindahannya secara radiasi, ini artinya perpindahan kalor terjadi secara langsung. Rumus Perpindahan Kalor Adapun rumus dari perpindahan kalor panas atau rumus massa benda secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut Konduksi Laju KalorQ/t = kA T2 – T1/x Konveksi Laju KalorQ/t = hA T2 – T1 Radiasi Laju KalorQ/t = eAT4 Keterangan Q = KalorT = WaktuK = Konduktivitas termalA = Luas PenampangT1 = Selisih suhu 1T2 = Selisih suhu 2X = Jarak Contoh Soal Perpindahan Panas Kalor Berikut ini akan kita bahas contoh soal dari perpindahan panas kalor, yakni berikut ini Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan suhunya ialah 27 ºC. Jika suhu disekelilingnya 77 ºC, cari dan hitunglah a. Kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luasb. Energi total yang dipancarkan selama 1 Benda hitam, maka e = 1T1 = 300 KT2 = 350 K = 5, watt m-2K-4Jawaban a. = e T24 – T14 = 1. 5, 3504 – 3004 = 391,72 watt/m2b. R = Q/ = 391,72. 1. 3600 = Joule Nah itulah tadi materi pembahasan tentang perpindahan kalor, semoga artikel kali ini dapat bermanfaat bagi sobat semua. Artikel Lainnya ElektrolisisElektrokimiaKalor